Tim Prabowo Mengeluh Pilpres Lawan Jokowi, Maman Abdurrahman: Kalau Sudah Tahu Berat Ya Jangan Maju

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Pilpres 2019 merupakan yang terberat bagi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

"Dari tiga kali maju Pak Prabowo sebagai presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen partai yang mengusung Beliau, kami merasakan terus terang (Pilpres) ini adalah bobot terberat Beliau menjadi calon presiden," ujar Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).


Pernyataan Ahmad Muzani itu dibenarkan oleh Juru Bicara Koalisi Adil Makmur, Andre Rosiade.

Andre Rosiade lantas membeberkan alasan Pilpres 2019 menjadi yang terberat bagi Prabowo Subianto.

Baca ini juga:
Ditanya Isu Kenaikan Harga Premium di Istana, Presiden Jokowi Beberkan Kalkulasinya
Yenny Wahid: Dukungan Prof Mahfud MD ke Jokowi akan Raih Jutaan Suara Rakyat
PDIP Yogyakarta: Jelaskan Motif Pembubaran Sedekah Laut, Ini Tindak Kriminal

Menurut Andre Rosiade, frekuensi pemberitaan antara Prabowo Subianto dan Jokowi di media tidak seimbang.

"Kalau kita melihat media Pak Prabowo hanya 20 sampai 30 persen, 70 sampai 80 itu di Kubu Pak Jokowi," ucap Andre Rosiade dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas Tv, pada Minggu (13/10/2018).

Tak cuma ketidakberimbangan dari media, Andre Rosiade juga mengungkapkan sulitnya memperoleh dukungan dari pengusaha.

Andre Rosiade mengatakan hal tersebut karena para pengusaha takut terhadap Jokowi sebagai petahana.

Para pengusaha yang ingin menyumbang dana ke kubu Prabowo-Sandiaga bahkan harus sembunyi-sembunyi.

"Lalu terus terang pengusaha pun takut menyumbang ke kita, karena mereka takut diancam anggarannya, sembunyi-sembunyi sumbangan ke kita," jelas Andre Rosiade.

Rupanya bukan hanya media dan pengusaha, pendeklarasian dukungan sejumlah kepala daerah di Indonesia juga membuat Pilpres 2019 semakin sulit bagi Prabowo Subianto.

Namun meski begitu, Andre Rosiade yakin Pilpres 2019 adalah akan menjadi momen kemenangan Prabowo Subianto.

"Dan kepala daerah nyatakan dukungannya ke Pak Jokowi," kata Andre Rosiade.

"Ini tantangannya memang berat, tapi kami menyakini ini momentum kemanangan Prabowo," tambahnya.

Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Maman Abdurrahman lantas memberikan komentar.

Menurutnya bila memang terasa berat sebaiknya Prabowo Subianto tidak usah kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019.

"Kalau sudah tahu berat ya jangan maju," celetuk Maman Abdurrahman.

Ia menyindir kubu Prabowo-Sandiaga yang lebih banyak memberikan sindiran kepada pemerintahan Jokowi.

"Yaa narasi yang dibangun cuma narasi menyindir terus," ucap Maman Aburrahman.

Maman Abdurrahman menyarankan kubu Prabowo-Sandiaga untuk lebih mengdepankan ide dalam pembangunan.

Tak hanya itu ia juga mengaku sedih saat mendengar keputusasaan dari kubu Prabowo-Sandiaga.

Baca ini juga:
Ternyata Sandiaga Uno Salah Besar, Irma Suryani: Biaya Makan Singapura 61,44% Lebih Mahal dari Jakarta
Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga Uno: Saya Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Kita Paceklik
Deklarasikan Sikap Lawan Prabowo, La Nyalla: Program-program Jokowi Lebih Jelas dan Nyata

"Makanya maksud saya biar enak, tugas kita yang kita kedepankan itu ide-ide pembangunan kerja, biar engga sedih," kata Maman Abdurrahman.

"Saya kan jadi nelengso," tambahnya.

Maman kemudian mengatakan dalam sebuah pertandingan tantangan dan hambatan pasti akan ada.

"Dalam pertarungan pasti ada tantangan dan hambatan, jadikan itu sebagai proses yang kita jalani," jelas Maman.

Andre Rosiade menanggapi ucapan Maman yang mengatakan Prabowo tak usah maju kembali di Pilpres 2019.

Menurut Andre Rosiade Prabowo kembali maju karena ia merasa prihatin dengan kondiri bangsa.

Andre Rosiade menekankan Prabowo mencalonkan diri hingga tiga kali bukan karena ambisi.

"Karena Pak Prabowo melihat kondisi bangsa ini memprihatainkan, Pak Prabowi maju bukan karena ambisi beliau," ucap Andre Rosiade.

"Ini desakan masyarakat, inilah keinginan masyarakat yang menginginkan menyelamatkan bangsa ini," tambah Andre Rosiade.

Terpisah Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, mempertanyakan pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang melihat Pilpres 2019 merupakan pemilu terberat bagi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Loh enggak kebalik nih? Bukannya justru terberat sepanjang masa? Apalagi bagi Jokowi," kata Irma dalam pesan singkat, Kamis (11/10/2018).

Irma menyatakan, Jokowi sering kali diterpa hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah sejak Pilpres 2014 lalu. Ia juga menyinggung beberapa aksi massa yang dinilainya menekan Jokowi.

"Selain dikepung hoaks, dikepung fitnah, juga dikepung demo berjilid-jilid," kata dia.

Ia juga menyoroti kasus Ratna Sarumpaet yang sempat dimanfaatkan oleh pihak oposisi dalam menyerang Jokowi.

Apabila kasus itu tak terbongkar, serangan itu akan berdampak buruk bagi Jokowi-Ma'ruf.

"Bayangkan saja. Jika tipu muslihat kasus Ratna Sarumpaet tidak terbongkar, pasti kami babak belur," ungkapnya.

 TribunNews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Pak Prabowo, Yenny Wahid Rela Mundur dari Direktur Wahid Institute Demi Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, Stafsus Jokowi Beberkan Fakta Kekuatan Indonesia di Era Jokowi

Bantu Jokowi Tukar Dolar Rp2 Triliun, Segini Total Kekayaan Tahir, Sederet Bisnisnya jadi Sorotan