Presiden Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM, Begini Nyinyiran Pedas Andi Arief

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief turut berkomentar mengenai naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), Rabu (10/10/2018).

Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengungkapkan adanya kenaikan harga sejumlah produk BBM non subsidi mulai pukul 11.00 WIB.

BBM yang mengalami kenaikan harga antara lain Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non-PSO (public service obligation).


Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik.

“Jam 11 Ini Harga Pertamax Naik, Premium dan Biosolar tidak naik,” kata Ignasius kepada Tribunnews.com di ruang VIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (10/10/2018).

Menurut Andi, kenaikan harga BBM ini bertolak belakang dengan janji Presiden Joko Widodo (Widodo).

Meski demikian, Andi Arief mengaku bisa mengerti kondisi tersebut.

Andi Arief juga menyinggung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dulu pernah mengkritik kebijakan pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya Partai Demokrat tidak akan jualan tangis di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) seperti PDIP.

Lintasan Kereta Berita:
Tangis Pecah Guru Nelty Khairiyah Diperiksa Dinas Pendidikan, Petugas: Ada Omongan Kepeleset
Sesumbar Mau Laporkan Kasus Besar, Amien Rais Malah Langsung Pulang Usai Diperiksa Polisi

Andi Arief menyarankan para pendukung Jokowi dan ekonom yang sesumbar tidak akan menaikkan harga BBM untuk keramas terlebih dahulu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Lubut Binsar Pandjaitan juga tak lepas dari kritikan Andi Arief.

Andi Arief menyebut Luhut sesumbar dan 'omdo' (omong doang) terkait rencana pemerintah mengatasi sempitnya ruang fiskal.

Lebih lanjut, Andi Arief ragu akan jalan ekonomi yang ditempuh oleh Jokowi.

Terlebih tentang pernyataan Jokowi yang mengatakan perekonomian Indonesia baik-baik saja.

Menurut Andi pernyataan tersebut berbahaya.

Pernyataan Andi Arief tersebut disampaikan melalui kicauan Twitternya, Rabu (10/10/2018).

Berikut ini kicauan lengkap Andi Arief.

"Akhirnya BBM dinaikkan juga, meski ini bertolak belakang dengan janji Pak Jokowi namun bisa dimengerti.

Partai Demokrat tidak akan jualan tangis di DPR seperti PDIP dulu.

Para Jokower yg sesumbar gak naikkan BBM termasuk ekonomnya coba keramas dulu."

"Sesumbar Pak Luhut menko maritin bahwa pemerintah punya cara tersendiri atasi sempitnya ruang fiskal saat mengomentari Pidato politik SBY Oktober lalu ternyata omdo. Buktinya naikkan BBM juga."

"Saya meragukan semua jalan yang dilakukan Pak Jokowi mengatasi kesulitan ekonomi ini.

Menyatakan ekonomi baik2 saja itu berbahaya.

Saya dengar Asuransi jiwasraya saja resmi umumkan kesulitan likuiditas."

"Mana suara PDIP, mana tangisannya. Ini BBM dinaikkan. Kata2 apalagi yang akan keluar sebagai janji manis buat rakyat.

Untuk apa berkuasa tapi menyusahkan rakyat."


Penjelasan dari Pertamina

Diberitakan sebelumnya, PT. Pertamina dalam siaran persnya mengatakan, menyesuaikan harga BBM di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.

Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik.

Penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik.

Saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus 80 dolar per barel, di mana penetapannya mengacu pada Permen ESDM No 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.

Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga.

Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo Rp 12.250/ liter, Pertamina Dex Rp 11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter.

Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain.

Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa dilihat pada website Pertamina.

Gerbong Informasi:
Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM, Nilai Tukar Rupiah Sukses Bikin 'Keok' Dolar
Sempat Bikin Heboh, Presiden Jokowi Batalkan Kenaikan Premium, Ini Penyebabnya

Premium tak jadi naik

Premium dikabarkan juga akan terdampak atas naiknya harga minyak dunia ini.

Rencananya pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, mulai Rabu (10/10) sore ini, pukul 18.00 WIB.

"Kenaikannya sekitar 6-7 persen, lebih kecil dibandingkan persentasi kenaikan harga minyak mentah dunia sekitar 25 persen," ujar Jonan di Hotel Sofitel Bali, pukul 17.00.

Namun 30 menit kemudian, keputusan itu dianulir.

Presiden Joko Widodo meminta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ditunda.

"Saya sudah lapor bapak presiden, bahwa PT Pertamina (Persero) tidak siap melaksanakan kenaikan harga BBM hari ini. Jadi Presiden memberi arahan agar ditunda kenaikan harga BBM Premium dan dibahas ulang," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Tribunnews.com di ruang VIP Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu (10/10/2018) pukul 18.30 Wita.

"Sampai kapan ditunda?" tanya Tribun.

"Sampai Pertamina siap. Jadi ditunda sampai waktu yang tidak ada waktunya. Demikian sesuai arahan bapak presiden," ujar Jonan.


TribunNews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Pak Prabowo, Yenny Wahid Rela Mundur dari Direktur Wahid Institute Demi Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, Stafsus Jokowi Beberkan Fakta Kekuatan Indonesia di Era Jokowi

Bantu Jokowi Tukar Dolar Rp2 Triliun, Segini Total Kekayaan Tahir, Sederet Bisnisnya jadi Sorotan