PDIP Yogyakarta: Jelaskan Motif Pembubaran Sedekah Laut, Ini Tindak Kriminal
Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto, mendukung polisi mengusut tuntas kasus pembubaran sedekah laut di Pantai Baru, Bantul. Dia mendesak polisi segera mengungkap motif kekerasan terhadap kegiatan budaya ini.
"Polisi paling tidak (mengungkap) kenapa sih latarbelakangnya kok melakukan itu (pembubaran sedekah laut) Selama ini kan tidak ada pengganggu," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Minggu (14/10/2018).
Menurutnya, pembubaran paksa sedekah laut sudah masuk tindak kriminal. Sebab, massa yang membubarkan kegiatan tersebut memakai cara-cara kekerasan, termasuk melakukan ancaman terhadap penyelenggara.
Baca ini juga:
* Ternyata Sandiaga Uno Salah Besar, Irma Suryani: Biaya Makan Singapura 61,44% Lebih Mahal dari Jakarta
* Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga Uno: Saya Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Kita Paceklik
* Deklarasikan Sikap Lawan Prabowo, La Nyalla: Program-program Jokowi Lebih Jelas dan Nyata
"Jadi apapun alasannya menurut saya tidak boleh ada seorang pun yang mengganggu. Karena dia (penyelenggara sedekah laut) juga tidak mengganggu," lanjutnya.
Kegiatan sedekah laut, menurut Bambang sebenarnya adalah murni kegiatan budaya yang dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Sebelum peristiwa ini kegiatan serupa juga kerap dilaksanakan oleh warga DIY.
"Jadi istilahnya sedekah itu kan memberikan sesuatu pada laut, harapannya saya kira supaya laut itu baik dengan manusia, ada hubungan antara manusia dengan pencipta alam dengan baik," paparnya.
Baca ini juga:
* Sedekah Laut Dibubarkan, Kyai Nyentrik 'Gus Miftah' Ini Berikan Pernyataan Monohok
* Sedekah Laut Diobrak-abrik, Spanduk Ormas 'Kami Tolak Kesyirikan' Disita Polisi
* Bukti Ekonomi Indonesia Digdaya, Sri Mulyani Kembali Dinobatkan jadi Menteri Keuangan Terbaik Dunia 2018
"Sedekah laut kan tidak mengganggu orang juga. Ini memang budaya, ada sedekah laut, ada sedekah gunung, ada sedekah kali dan sebagainya. Ada merti (bersih) kali dan sebagianya. Ini kan sebenarnya tujuannya baik," tutupnya.
Detik
"Polisi paling tidak (mengungkap) kenapa sih latarbelakangnya kok melakukan itu (pembubaran sedekah laut) Selama ini kan tidak ada pengganggu," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Minggu (14/10/2018).
Menurutnya, pembubaran paksa sedekah laut sudah masuk tindak kriminal. Sebab, massa yang membubarkan kegiatan tersebut memakai cara-cara kekerasan, termasuk melakukan ancaman terhadap penyelenggara.
Baca ini juga:
* Ternyata Sandiaga Uno Salah Besar, Irma Suryani: Biaya Makan Singapura 61,44% Lebih Mahal dari Jakarta
* Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga Uno: Saya Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Kita Paceklik
* Deklarasikan Sikap Lawan Prabowo, La Nyalla: Program-program Jokowi Lebih Jelas dan Nyata
"Jadi apapun alasannya menurut saya tidak boleh ada seorang pun yang mengganggu. Karena dia (penyelenggara sedekah laut) juga tidak mengganggu," lanjutnya.
Kegiatan sedekah laut, menurut Bambang sebenarnya adalah murni kegiatan budaya yang dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Sebelum peristiwa ini kegiatan serupa juga kerap dilaksanakan oleh warga DIY.
"Jadi istilahnya sedekah itu kan memberikan sesuatu pada laut, harapannya saya kira supaya laut itu baik dengan manusia, ada hubungan antara manusia dengan pencipta alam dengan baik," paparnya.
Baca ini juga:
* Sedekah Laut Dibubarkan, Kyai Nyentrik 'Gus Miftah' Ini Berikan Pernyataan Monohok
* Sedekah Laut Diobrak-abrik, Spanduk Ormas 'Kami Tolak Kesyirikan' Disita Polisi
* Bukti Ekonomi Indonesia Digdaya, Sri Mulyani Kembali Dinobatkan jadi Menteri Keuangan Terbaik Dunia 2018
"Sedekah laut kan tidak mengganggu orang juga. Ini memang budaya, ada sedekah laut, ada sedekah gunung, ada sedekah kali dan sebagainya. Ada merti (bersih) kali dan sebagianya. Ini kan sebenarnya tujuannya baik," tutupnya.
Detik
Komentar
Posting Komentar