Pelemahan Rupiah Digoreng, Direktur IMF Berikan Fakta Monohok tentang Kekuatan Indonesia 'Era Jokowi'

Nilai rupiah mencapai kisaran angka Rp 15 ribu per dollar Amerika Serikat.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di laman website Bloomberg, kurs rupiah menjadi Rp 15.193 per dollar pada Jumat siang (12/10/2018).


Di awal pembukaan perdagangan, kurs rupiah mencapai Rp 15.218 per USD.

Sepanjang tahun ini, rupiah sudah melemah 12,09% (ytd) terhadap dollar AS.

Perlemahan rupiah sepanjang tahun ini membuat beberapa orang mengalami kekhawatiran akan terjadinya krisis keuangan seperti tahun 1998 dahulu.

Lihat juga: 
Minta Jokowi Copot Kapolri, Gus Solah 'Skak Mat' Amien Rais lewat Tantangan Berhadiah Rp200 Juta
Samakan Donald Trump dengan Bung Karno, Sekjen Berkarya Dikecam, PDIP Sampai Bilang Begini
Sandiaga Jauh-jauh Berkunjung ke Pasar Imogiri di Bantul, Pedagang Sayur: Saya Gak Kenal Tuh

Pelemahan nilai rupiah ini imbas dari penguatan ekonomi Amerika, menguatnya nilai dolar Amerika dan meningkatnya ketegangan perdagangan yang telah membuat kelesuan di pasar negara berkembang.

Bahkan, banyak investor yang kini menarik aset dan memindahkan uangnya ke Amerika.

Adanya berbagai tindakan tersebut di tengah nilai rupiah melemah, apakah Indonesia akan alami krisis keuangan lagi?

Melansir kompas.com, rasio utang Indonesia masih dipandang cukup baik.

Indonesia memiliki cadangan devisa sekitar USD 117 miliar dan rendahnya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) membuat Indonesia dipandang cukup kuat menahan pelemahan nilai tukar.

Indonesia Tak Butuh Pinjaman

Direktur International Moneter Fund (IMF) Christine Lagarde mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia sudah berubah sehingga diprediksi tak akan mengalami krisis keuangan seperti tahun 1998 dahulu.

"Indonesia lebih kuat, lebih baik dan punya dasar ekonomi yang baik," ucapnya dilansir dari kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (12/10/2018).

"Dan kami sama sekali tidak melihat Indonesia akan seperti 20 tahun lalu," sambungnya.

Christine menegaskan, perekonomian Indonesia saat ini bagus.

Kondisi perekonomian Indonesia seperti nilai tukar rupiah menurun dan harga barang naik tak membuat Indonesia harus meminta pinjaman dari IMF.

Lihat ini juga:
Sukses Bikin Kagum di Acara IMF, Pidato Jokowi dapat 'Standing Applause' Dua Kali, Kalimat Ini Paling Monohok
Polisi Resmi Tolak Permintaan Ratna Sarumpaet jadi Tahanan Kota, Ini Alasannya

"Apakah kami perlu berhutang ke IMF?" tanya Rosi Silalahi selaku host.

"Tidak. Pertama, Indonesia tidak meminta pinjaman," ucapnya.

"Saat ini Indonesia tidak lemah, tidak ada isu tentang pelemahan atau tidak kesanggupan ekonomi," sambungnya.

Christine mengungkapkan, kondisi Indonesia saat ini tidak membutuhkan sebuah pinjaman dana.

"Indonesia saat ini mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, kebijakan yang baik, disiplin yang baik akan menyelesaikannya," paparnya.

Christine Lagarde mengatakan, saat ini PDB Indonesia mengalami kenaikan dua kali lipat dan angka kemiskinan turun menjadi 11 persen.

"Inflasi terkendali, memang kurs rupiah terdepresiasi terhadap dollar AS namun ini juga berlaku untuk beberapa mata uang," jelasnya.

TribunNews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas Pak Prabowo, Yenny Wahid Rela Mundur dari Direktur Wahid Institute Demi Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, Stafsus Jokowi Beberkan Fakta Kekuatan Indonesia di Era Jokowi

Bantu Jokowi Tukar Dolar Rp2 Triliun, Segini Total Kekayaan Tahir, Sederet Bisnisnya jadi Sorotan